pada hari senin sampai dengan rabu yang bertepatan dengan ujian nasional, kami para komunitas Seminari Menengah Wacana Bhakti melakukan pendakian gunung burangrang di daerah bandung. awal perjalanan dari tempat tinggal kami yakni di Jakarta Selatan pukul 13.00, dan sampai di pos komando melalui tol padalarang, dan kecamatan cimahi pukul 17.00, kemudian salah satu teman saya yaitu hasan melakukan registrasi untuk menaiki gunung tersebut.
senag rasanya ketika kami semua sampai, meski hujan turun deras, akan tetapi pemandang di sekitar melupakan kami akan terjadinya hujan tersebut. kami semua mengecamp di dekat hutan pinus, disana ada lapangan yang sedikit luas, dan cukup untuk 2 tenda dum besar, dan 4 tenda dum kecil. sepanjang perjalanan awal, kita akan melihat hutan pinus yang sangat indah, kemudian kami istirahat. pagi harinya dihari kedua kami melakukan pendakian untuk kepuncak tertinggi gunung burangrang, karena gunanug tersebut memiliki tiga puncak.
kami melakukan perjalanan mulai dari jam 2 pagi bersama dengan 2 tour guide, akan tetapi saya dan teman saya jatra mendaki lebih lama karena kami berdua harus mengurus tenda yang akan kami tinggalkan, karena antara tempat kami ngecamp dengan puncak tersebut cukup jauh. perjalanan pendakian kami mulai, dengan pendakian yang memiliki jalan yang curam, kiri kanan perjalanan adalah jurang dan jalan pendakaiannyapun selalu menanjak dan curam. hanya sedikit bagian landai saat kami mendaki sehingga butuh perjuangan yang keras untuk kami bertahan mendaki gunung tersebut.
dengan semangat mengejar sunrise para komunitaspun merasa tidak sabar sehingga ingin buru-buru mendaki hingga mendapat sunrise dipuncak gunung nanti. sekitar jam 5 pagi kami sudah menempuh 3/4 perjalanan untuk mendaki. kali ini kami dihadapkan kepada perjalanan yang menurun dan curam sehingga kami seakan-akan bermain perosotan karena banyak diantara kami yang terpeleset dan merosot menyusuri tanah yang licin tersebut. puncaknya semakin dekat akan tetapi perjalanan semakin berat, saya mengambil sebuah pandangan bahwa perjalaanan kami seakan-akan seperti perjalanan pemanggulan salib yesus.
akhirnya kami berjalan di jalan yang landai, akan tetapi sebelah kanan perjalanan kami adalah jurang yang langsung terlihat bahwa dibawahnya adalah hamparan hutan pinus. ada bagian jalan yang seakan-akan terancam longsor sehingga kami harus berhati-hati melewati jalan tersebut. akhirnya dua tanjakan terakhir terlihat dan puncak tertinggi burangrangpun sudah terlihat oleh kami. saya sempat berfoto-foto ketika menaiki puncak keduanya sebelum menuju puncak utama, dan kami semua sampai dipuncak utama pada jam 6.30 pagi, walaupun tidak dapat sunruise, akan tetapi pemandangan dipuncak utama dengan titik triangulasinyapun sangat indah dan menarik, sehingga perjalanan kami ini tidak akan kami lupakan karena kami semua telah menaklukan gunung burangrang dengan tiga puncaknya tersebut.
kemudian kami semua turun dan saya sebagai panitia maka harus menyiapkan makanan untuk kami santap sehabis perjalanan ini. dan jelas bahwa ketika turun lebih cepat tetapi menegangkan karena butuh keseimbangan dan kesabaran yang besar untuk dapat berjalan dengan selamat, dan kamipun selamat kemudian makan pagi lalu istirahat. perjalanan turun lebih cepat dibandingkan perjalanan naik.

No comments:
Post a Comment