RSS
Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)

Monday, March 15, 2010

Dimanakah Surga dan Neraka

Bagian terakhir dari kehidupan Akhirat adalah Surga dan Neraka. Surga adalah
tempat yang digambarkan sangat indah dan penuh fasilitas, yang disediakan bagi
orang-orang yang banyak berbuat kebajikan. Sedangkan Neraka, adalah tempat yang
digambarkan sangat mengerikan yang disediakan untuk orang-orang yang banyak
berbuat dosa dan kejahatan.

Dimanakah kedua tempat itu berada? Sampai sejauh ini, kebanyakan kita tidak
memperoleh kesimpulan yang cukup memadai untuk menggambarkan Surga. Padahal
sebenarnya Al Qur'an memberikan informasi yang sangat banyak tentang keduanya.
Jika kita mencermatinya, Insya Allah kita bisa memperoleh gambaran yang lumayan
baik.

Yang pertama, Surga itu ternyata luasnya seluas langit dan Bumi. Hal ini
disebutkan Allah didalam firmanNya

Seberapakah luasnya langit dan bumi? menjawab pertanyaan ini, harus terlebih
dahulu pertanyaan : Langit yang mana, dan Bumi yang mana? Lho, apakah ada
beberapa langit dan Ternyata langit kita ada 7 buah, dan demikian Apakah ada
informasinya di dalam Al Qur'an? yang dijelaskan oleh Allah di dalam firmanNya.

Bagaimanakah menjelaskan bahwa langit dan Bumi itu ada tujuh? Hal ini memang
sangat abstrak, tetapi sebenarnya bisa dijelaskan dengan teori dimensi.

Akan tetapi secara ringkas dan global saya coba uraikan di sini.
Berulangkali, Allah memang mengatakan bahwa Dia menciptakan langit alam semesta
ini sebenarnya bukan hanya satu, melainkan tujuh.

Langit yang pertama dihuni oleh manusia, hewan, dan tumbuhan, serta
benda-benda langit seperti bintang, planet, galaksi, supercluster dan lain
sebagainya. Langit yang disebut sebagai langit Dunia ini berdimensi 3.

Langit kedua dihuni oleh bangsa jin. Mereka memiliki dimensi 4. Alamnya
sebenarnya berdampingan dengan kita, akan tetapi tidak bersentuhan, karena
memang dimensinya berbeda. Perbandingannya bagaikan 'Dunia Bayangan' yang 2
dimensi dan hidup di permukaan tembok, dengan 'Dunia Manusia' yang berdimensi
3, hidup di dalam ruangan. Kedua dunia itu hidup berdampingan tetapi tidak
bercampur aduk.

Langit ketiga sampai ke enam, berturut-turut adalah berdimensi 5, 6, 7, dan
8. Semua langit itu digunakan dalam masa penantian' oleh jiwa-jiwa manusia yang
telah mati, selama di Alam Barzakh. Rasulullah, diceritakan pernah bertemu jiwa
para Nabi ketika menjalani Mi'raj ke langit yang ke tujuh.

Langit yang ke tujuh adalah langit tertinggi, yang berdimensi 9. Di langit
inilah terdapat Surga dan Neraka. Ketika berada di Sidratul Muntaha, di langit
ke tujuh, Rasulullah pernah melihat Surga. Hal ini diceritakan di ayat berikut
ini.

Langit ke tujuh adalah langit yang 'terbesar' dan 'tertinggi' di antara ke
tujuh langit itu. Sebab, menurut teori dimensi, langit yang lebih rendah
dimensinya, termuat oleh langit yang lebih tinggi dimensinya. Berarti, langit
ke tujuh memuat langit ke enam, memuat langit ke lima, ke empat ke tiga, ke dua
dan ke satu.

Bayangkan, ibarat sebuah kubus (dimensi 3) yang tersusun dari
lembaran-lembaran luasan (dimensi 2), dan tersusun oleh garis-garis (berdimensi
1), serta memuat titik titik dalam jumlah tak berhingga, sebagai komponen
penyusunnya.

Pendek kata, langit ke tujuh memuat seluruh eksistensi yang ada di langit
pertama sampai ke tujuh. Maka, ketika Surga itu berada di langit ke tujuh,
sebenarnya Surga itu memang memiliki luas yang seluas luasnya: terbentang
antara langit dan Bumi. Bukan hanya langit Dunia, melainkan langit Akhirat,
yaitu di langit yang ke tujuh. Akan tetapi, semua itu bisa diobservasi dari
Bumi yang kita tempati ini. Kenapa bisa demikian?

Bumi yang kita tempati ini berada di dalam pertama alias langit Dunia. Akan
tetapi, karena langit pertama menjadi komponen penyusun Langit Kedua, maka Bumi
ini juga berada di langit ke dua. Jika sebuah garis tersusun dari titik-titik,
dan sebuah luasan tersusun dari garis garis yang dijejer, maka titik-titik itu
pun akan menjadi penyusun luasan

Demikian pula, Bumi sebagai komponen penyusun langit pertama, juga tetap
eksis di langit ke dua, di langit tiga sampai langit yang ke tujuh.

Hanya saja, karena sudut pandang setiap langit adalah berbeda beda, maka Bumi
yang sama dilihat dari langit pertama akan berbeda dibandingkan dengan dilihat
dari langit kedua. Demikian pula akan berbeda jika dilihat dari langit ke tiga
sampai langit ke tujuh.

Sehingga, kita bisa memahami apa yang dikatakan di QS. 65 : 12 di atas, bahwa
sebagaimana langit, Bumi temyata juga ada 7 buah. Sebenarnya, bukan ada 7 buah
Bumi, melainkan Bumi yang satu tersebut memiliki 7 wajah sesuai dengan sudut
pandang langitnya.

Dari Bumi yang satu itu juga kita sebenarnya bisa mengobservasi langit yang
ke tujuh. Untuk bisa merasakan Surga dan Neraka, kita tidak perlu beranjak ke
mana-mana. Cukup dari Bumi saja!

Karena itu Allah mengatakan bahwa Akhirat itu sebenarnya terjadi di Bumi,
seperti dikatakan Allah di QS. 7:25. Di Bumi itulah kita hidup, di Bumi itu
kita mati, dan di Bumi itu pula kita dibangkitkan.

Jadi, pada kenyataannya, kita ini sudah berada di dalam Akhirat (langit ke
tujuh) sejak hidup di dunia. Hanya karena keterbatasan fisik dan indera kita
saja, maka kita tidak menyadari bahwa kita telah berada di dalam alam Akhirat
sejak awal.

Alam Akhirat bukanlah alam yang sekarang tidak ada, lantas nanti diadakan
setelah terjadinya kiamat. Bukan begitu. Alam Akhirat ini sekarang sudah ada.
Bahkan, sejak alam semesta diciptakan, Allah sudah menciptakan Akhirat, Surga
dan Neraka di langit yang ke tujuh. Tapi kita belum bisa merasakannya, karena
badan kita 'terikat' di dimensi 3. Sementara itu, Akhirat berada di dimensi 9.

Buktinya, Rasulullah sudah pernah melihat Surga itu di langit ke tujuh, saat
Mi'raj. Dan ketika itu, sebenarnya Rasulullah tidak beranjak dari Bumi. Beliau
hanya mengalami perjalanan dimensional, dari dimensi 3 di langit pertama menuju
dimensi 9 di langit ke tujuh. Tetapi beliau masih tetap berada di Bumi!

Oleh sebab itu, Surga ini bisa ditampakkan atau tidak ditampakkan oleh Allah
kepada kita, karena ia memang sudah ada. Persoalannya, ia tersembunyi dari
pandangan kita dikarenakan terbatasnya dimensi manusia. Jika batas-batas
dimensi itu disingkapkan oleh Allah, kita akan bisa 'melihatnya' atau bahkan
merasakannya.

Nah, hal itu bakal terjadi kepada kita setelah terjadinya kiamat Bumi. Alam
semesta bergerak menciut kembali, sehingga hukum alamnya akan berbalik 180
derajat. Indera kita, termasuk 'mata hati', bakal bisa mengobservasi dan
merasakan seluruh langit yang tujuh itu dari Bumi. Kita lantas bisa 'melihat'
Surga dan Neraka, termasuk para malaikat yang hidup di langit ke tujuh.

LONELY

C Em
Lonely im mr lonely,
F
I have nobody,
G
To call my owwnnn
C Em
Im so lonely, im mr. Lonely
F
I have nobody,
G
To call my owwnnn
C
Im so lonely,


C
I Woke up in the middle of the night
Em
And I noticed my girl wasn't by my side
F
Could of sworn I was dreaming
G
For her I was fening

So I had to take a little ride
C
Backtracking on these few years
Em
Trying to figure out what I do to make her go bad
F
Cause ever since my girl left me
G
My whole life came crashin and im so

(CHORUS)
C
Cant believe I had a girl like you
Em
And I just let you walk rite out of my life
F
After all I put you through
G
You still stuck around and stayed by my side
C
What really hurt me is I broke your heart
Em
Baby you a good girl and I had no right
F
I really wanna make things right
G
Cause with out you in my life girl im so

(CHORUS)
C
Man in all of the world iv'e never meet a
Em
Girl that could take the things that you've been through
F
Never thought that day would come Were you would get up and run
G
and I would be all chasing you
C
Cause aint no where in da globe id rather b
Em
Aint no'one in the globe id rather see
F
Than the girl in my dreams that made me be
G
So happy but now so lonely
(CHORUS)

C
never thought that id be alone
Em
I didn't think you'd be gone this long
F
I just want you to call my phone
G
So stop playin girl and come on home

C
Baby girl I didn't mean to shout
Em
I want me and you to work it out
F
I never wish id hurt my baby
G
And its driving me crazy Cause im so

(CHORUS)

C
So lonely
Em
So lonely
F
Mr lonely
G
So lonely
C
So lonely
Em
So lonely
F
So lonely
G
Mr lonely

About Me



Saya adalah seorang anak yang terlahir di Jakarta pada tanggal 26 Maret 1992. Saya berasal dari sebuah keluarga kecil yang bisa dibilang ”Keras” dalam didikan seiap anggota keluargaku. Ayahku berasal dari flores, jelas flores adalah daerah yang terkenal dengan adatnya yang keras, sehingga dalam mendidik anaknyapun sangat keras ” sekali tidak ya tidak” itulah kata-kata yang mempertegas ucapan ayah saya jika ingin melarang anaknya untuk melakukan hal yang dianggapnya kurang baik. Sedangkan ibu saya merupakan peranakan dari jawa dan flores, jadi biarpun adatnya keras tapi i bu saya masih bisa halus dalam mendidik anaknya. Saya adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Kakak saya yang pertama saat ini sedang menjalani panggilannya untuk menjadi seorang imam di diosesan Jakarta, sedangkan kakak saya yang kedua sekarang sudah bekerja dan kedua adik saya masih bersekolah.
Sejak kecil saya akrab menyebut nama saya ataupun dipanggil oleh kedua orang tua saya dengan sebutan ”etus” yang berasal dari nama saya yaitu ”Petrus”. Panggilan sayang itu yang biasanya dibilang oleh banyak orang. bagi saya panggilan sayang dalam keluarga memang sangat penting selain untuk memperhangat hubungan didalam keluarga juga merupakan bentuk kasih sayang atau cinta yang khusus yang diberikan kepada orngtua. Dahulu semasih bayi saya merupakan anak yang terputih dikeluarga saya, jadi saya sempat dikira bukan anak dari orangtua saya itu karena saya beda sendiri. Saat bayi kata ibu saya, saya adalah seorang bayi laki-laki yang gemar sekali mengejar semut-semut yang sedang berjalan diatas lantai rumahku. Namanya juga seorang bayi pastilah sangat gemar hal-hal yang aneh itu sudah biasa. Saya merupakan anak yang tidak pernah ngompol saat usia balita. Saya merupakan seorang anak yang paling jarang menjalin komunikasi dengan keluarga terlau sering. Jadi saya menjalin komunikasi atau mengobrol dengan anggota keluarga tidak begitu sering.